Thursday, July 19, 2007

anak kambingku mati

semalam mati sekor anak kambing yg dalam pic tuh, memang sejak lahir die x menyusu ngan mak die. cian anak kambing tuh dapat ibu yg dipanggil bad mother huhu...ibu die dh menopouse kot.. susu kat ambing pon xde.selama ni cuma bg susu botol., mula-mula tuh memang la cergas lama2 keadaan die pucat dan lemah.. maybe kena jangkitan cacing dan lambat buat pencegahan.. xpe lah lain kali ade la rezeki tuh.. amin. pengajaran nye ,buat la pencegahan tuh dari awal.. jgn berlengah lagi.. kat bawah ade info dari pustaka tani indonesia tentang petua melancarkan susu, menggunakan daun katuk atau di malaysia nih dipanggil cekur manis/pak wan (Sweet Leaf Bush) . kalau petua menambahkan susu boleh rujuk blog esis.



serba sedikit info dari pustaka tani.

Masyarakat sudah lama meyakini daun katuk mampu memperlancar air susu ibu (ASI). Penelitian IPB menunjukkan daun katuk juga meningkatkan air susu domba. Tiga peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), Tutik Wresdiyati, Agik Suprayogi, dan Srihadi Agung Priyono melaporkan ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) meningkatkan sekresi air susu domba.

Para peneliti ini menganjurkan para peternak domba supaya memberikan dombanya ekstrak daun katuk selama dua minggu setelah satu minggu melahirkan.

Penelitian tiga ilmuwan IPB yang berjudul “Deteksi Secara Imunohistokimia Protein Antimikroba dan Perangsang Kekebalan Laktoferin pada Sel-sel Ambing Domba yang Diberi Pakan Ekstrak Daun Katuk” menunjukkan pemberian daun katuk pada domba meningkatkan jumlah sel penghasil laktoferin.

Penelitian para ahli ini bertujuan mengetahui distribusi sel penghasil bahan bioaktif-laktoferin pada kelenjar ambing domba. Tujuan lainnya untuk mengetahui hubungan ekstrak daun katuk dengan sel penghasil laktoferin.

Laktoferin adalah bahan bioaktif dalam susu yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kekebalan tubuh. Laktoferin sering digunakan dalam penelitian biomedis baik in vivo maupun in vitro (kultur jaringan) untuk mencegah maupun mengobati beberapa penyakit tertentu.

Dalam penelitiannya, Tutik dan koleganya mengggunakan lima belas ekor domba tipis yang sedang bunting tua. Domba-domba itu dibagi lima kelompok, masing-masing terdiri dari tiga ekor. Semua kelompok domba diberi pakan konsentrat dan rumput segar.

Dua kelompok diberi ekstrak daun katuk 1,89 miligram per hari per ekor yaitu kelompok 3 (selama dua minggu setelah satu minggu periode laktasi) dan kelompok 5 (selama empat minggu). Sisanya, kelompok 1 (selama satu minggu setelah melahirkan), kelompok 2 (selama tiga minggu setelah melahirkan), dan kelompok 4 (selama lima minggu setelah melahirkan) tidak diberi perlakuan ekstrak daun katuk.

Kemudian masing-masing kelenjar ambing kelompok hewan diambil dan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan sel-sel penghasil laktoferin menyebar merata pada seluruh area kelenjar ambing domba, baik kelompok kontrol (kelompok 1,2, dan 4) maupun kelompok 3 dan kelompok 5. Sel-sel peghasil laktoferin hasil reaksi ini terlihat berwarna kecoklatan. Setiap area sel pada kelompok 3 lebih tinggi daripada kelompok 1 dan 2.

Menurut Tutik, kondisi ini disebabkan adanya salah satu zat aktif dari ekstrak daun katuk yang merangsang sel-sel penghasil laktoferin, sehingga jumlah sel-sel tersebut meningkat dan mampu meningkatkan sekresi laktoferin pada air susunya.

Hasil penelitian terpisah yang menunjukan adanya peningkatan jumlah DNA maupun RNA pada kelenjar ambing kelompok 3. Pada kelompok 4, jumlah sel-sel penghasil laktoferin relatif sangat sedikit. Pada kelompok 5 ada sedikit peningkatan, tetapi tidak sebanyak kelompok 3.

Dari deteksi protein antimikroba dan perangsang kekebalan laktoferin pada sel-sel ambing domba dapat disimpulkan ada peningkatan jumlah sel laktoferin tertinggi pada kelompok domba yang diberi pakan ekstrak daun katuk selama dua minggu, dibandingkan dengan kelompok domba lainnya.

No comments:

Post a Comment

Salam dan sejahtera semua pembaca..kasik komen sket ea..